wuih... mantap pak bedjat! :great: gak perlu beli koran lagi :p
ada lagi nih buka deh yang ini http://cepeceng.com/ lengkap tapi majalah ama tabloid isinya... lumayanlah, tinggal tunggu NG doang, mana tau ada, jadi gak usah beli hehehe...
Yang saya cari pertama kali di NTT adalah pohon cendana. Tapi susah. Tdak ada penduduk yang menanam. Karena bila ada pohon cendana di pekarangan penduduk akan diklaim sebagai milik pemerintah. Maka bila ada tidak sengaja tumbuh buru2 penduduk mencabutnya.
Sepertinya ini bawaan peraturan PE O SE.
jadi ingat 18 taon lalu,,hijrah dari dilli....
nyelundupin biji and kayu cendana juga..hahaha
om djat kumaha damang,,ditanyain mak..
“Twenty years from now you will be more disappointed by the things that you didn't do than by the ones you did do. So throw off the bowlines. Sail away from the safe harbor. Catch the trade winds in your sails. Explore. Dream. Discover." -Mark Twain-
-- http://lailiaidi.blogspot.com
kemarin mau di bawakan pohon gaharu dari Biak, tapi ternyata tidak bisa sebab bibitnya sudah terlalu besar. sebetulnya yang dinamakan pohon gaharu itu adalah sejenis pohon biasa saja. ketika pohon sudah besar dan melapuk, maka barulah ada gaharunya.
Peng, saya kemarin ke Tanah Merah, Manokwari. Kau dulu dimananya?
Gepeng wrote: titip selundupin bibit ato biji cendananya Jat
bisa dikondisikan
aku juga mau jat, tapi kondisi penanamannya gimana ya?
1.5 th yg lalu om bedjat......di daerah SOE ato KEFAMENANU aku pernah nemuin cendana di pinggir jalan.dan sepertinya minat untuk dijual tu pohon,asal serius mo bli.
pernah bw biji_nya, tp gagal di membudidayakan di rumah (baca = salah asuhan bibitnya).
cendana dari mulai daun,biji,batang sampe akar_nya konon katanya ada harganya.