iya, IPv6 adalah the next ip generation, bayangannya kl pake ipv4 menggunakan 32 bit biner, maka ipv6 itu 128 bit.
ipv6 ada karena penggunaan ipv4 sudah semakin tipis, contohnya karena keberadaan mobile ip. apalagi ntar kl setiap orang harus memiliki satu ip, maka ipv4 sudah ga bisa menampung. sampe sekarang alokasi ipv4 sudah di atas 80% yang terpakai. diperkirakan dalam dua tahun ke depan sudah tidak ada lagi ipv4 yang kosong, makanya DNS yang kita pake dari telkom (kayak di STT, itu pake 202.?.?.?, itu adalah IPv4 kelas C yang sudah dibagian ujung)
sederhananya sih bisa saja kita langsung migrasi ke IPv6, tapi kan masih banyak (sekali) perangkat yang menggunakan IPv4, sehingga diperlukan mekanisme transisi yang mengatur supaya antara ipv4 dan ipv6 masih bisa saling berhubungan. contoh kasusnya di ITB, mereka sudah mengimplementasikan ipv6. Ndah banyak kampus yang serius melakukan penelitian ttg ipv6 ini.
Hal-hal yang bisa diambiL:
1. interkoneksi ipv4 dan ipv6 (contohnya pake tunneling)
2. analisis keamanan komunikasi data menggunakan ipv6
3. implementasi ipv6 pada perangkata telekomunikasi (mobil khususnya). di kantorku kemarin anak-anak dilapangan sudah menemukan, bahwa perangkat radio RMJ yang dipasang untuk telkom, produk Alcatel sudah ready penggunaan ipv6.